expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 04 Desember 2013

Teknik Reportase
Reportase dapat diartikan sebagai proses pengumpulan data yang digunakan untuk penulisan karya jusnalistik. Objek pengumpulan data tersebut dapat berupa manusia, makhluk hidup selain manusia, buku-buku, tempat bersejarah, dan sebagainya. Teknik reportase atau teknik peliputan berita merupakan hal mendasar yang perlu dikuasai para jurnalis.
Apakah wawancara sama dengan reportase?
Jawabannya adalah tidak. Reportase memiliki ruang lingkup yang jauh lebih luas daripada wawancara, sedangkan wawancara merupakan salah satu jenis teknik reportase.
Hal yang dipersiapkan dan dilakukan saat melakukan reportase
  1. Cari data selengkap-lengkapnya. Data yang lengkap akan memudahkan dalam menulis, memilih angle berita terbaik, dan membuat tulisan yang mendalam.
  2. Usahakan terjun langsung pada saat kejadian berlangsung.
  3. Sebisa mungkin jangan hanya menggunakan satu narasumber. Narasumber juga harus berkompeten, berpengalaman ataupun terlibat dengan peristiwa bersangkutan.
Dalam dunia jurnalistik, reportase adalah salah satu hal yang harus dilakukan seorang reporter untuk mengumpulkan data dan fakta suatu peristiwa untuk penulisan berita.
Setiap peristiwa mengandung 5W+1H
a. What (apa) : Apa peristiwa yang terjadi?
b. Who (siapa) : Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
c. When (kapan) : Kapan peristiwa itu terjadi?
d. Where (dimana) : Dimana peristiwa itu terjadi?
e. Why (mengapa) : Mengapa peristiwa itu terjadi?
f. How (Bagaimana) : Bagaimana peristiwa itu terjadi?
5W+1H ini merupakan pertanyaan dasar yang harus terjawab dalam sebuah reportase. Data dan fakta dapat dikumpulkan sebanyak-banyaknya dengan mengembangkan 5W+1H tersebut.
Dalam melakukan reportase, ada etika yang harus ditaati oleh reporter, antara lain:
1. Cocer both side. Meliput semua pihak yang terkait, tanpa membedakan.
2. Fairness. tidak memanipulasi fakta.
3. Balance. Keseimbangan dalam pencarian data dan pemberitaan.
4. Mematuhi Kode Etik Jurnalistik.
5. Tidak mempublikasikan identitas atau pernyataan nara sumber jika nara sumber meminta off the record.
Teknik Reportase dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

1. Wawancara
Wawancara merupakan bentuk reportase  dengan cara mengumpulkan data berupa pendapat, pandangan, dan pengamatan seseorang tentang suatu peristiwa.
Dalam melakukan reportase, reporter harus pintar memilah-milah narasumber yang nantinya akan melengkapi bahan penulisan berita. Narasumber dapat dipilah menjadi narasumber primer dan narasumber sekunder. Narasumber primer merupakan narasumber yang memegang peran penting dalam sebuah peristiwa. Narasumber Sekunder berfungsi untuk melengkapi dan mendukung penulisan berita.
Ketika melakukan wawancara, ada tiga hal yang tidak boleh dilupakan oleh reporter:
a. Identitas dan atribut narasumber
b. Pendapat narasumber terhadap peristiwa
c. Kesan narasumber terhadap peristiwa
Beberapa persiapan yang dilakukan reporter agar wawancara berjalan lancar dan efektif, antara lain:
a. Menguasai tema yang akan ditanyakan kepada narasumber. Jika pengetahuan reporter tentang tema sedikit, maka akan timbul banyak kesulitan saat melakukan wawancara.
b. Siapkan TOR (Term of Reference). Ini penting agar tidak ada permasalahan yang luput ditanyakan kepada narasumber.
c. Membawa alat perekam. Selain berfungsi untuk memudahkan reporter menulis hasil wawancara, alat perekam juga dapat berfungsi sebagai bukti jika sewaktu-waktu narasumber mengelak dan protes terhadap berita yang ditulis.
d. Menghargai narasumber dan membuat janji. Membuat janji dengan narasumber itu penting. Karena ada beberapa narasumber yang enggan melakukan wawancara langsung tanpa membuat janji. Ingat, menjaga hubungan baik dengan narasumber itu sangat penting untuk kemudian hari. Banyak narasumber yang kecewa dan enggan bertemu repoter tertentu.

2. Observasi
Observasi (pengamatan) merupakan teknik reportase dengan cara mengamati baik setting maupun sebuha peristiwa di lapangan. Dengan terjun langsung ke lapangan, reporter akan merasakan langsung peristiwa yang terjadi dilapangan sehingga ia bisa menyampaikan informasi yang valid kepada para pembaca.

3. Riset Dokumentasi

Riset Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dan fakta dengan riset melalui buku, internet, dan sumber-sumber dokumentasi data lainnya.

Banyak pakar jurnalistik berpendapat bahwa reportase memberikan informasi tentang fakta semata, terutama fakta yang bersifat kontroversial, atau memberikan informasi yang menuntun masyarakat ke arah suatu pendapat
Reportase tidak memerlukan persyaratan timely (makna waktu). ia memerlukan pendalaman tentang sesuatu yang jadi obyek kunjungan. sebagian orang menyebutnya depth news/reporting atau juga investigative report. Karena pengungkapan peristiwa disertai usaha memberikan arti pada peristiwa tersebut, menyajikan informasi, maka ada juga orang yang menyebutnya interpretative report.
Reportase mendalam akan lebih mampu mengungkapkan dari pada sekadar laporan faktual. Suatu reportase dicari asal mula dan kelanjutannya. Dikaji latar belakang peristiwa, diperkirakan arah kecenderungan perkembangan peristiwa. Dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa lain yang akan memberi kelengkapan dan memperluas makna dari peristiwa pokok yang dijadikan berita (reportase).
Si pembaca kadang-kadang akan membawa tulisan itu pada dirinya. Jadi tulisan itu membawa pengaruh bagi seseorang.
Di samping melihat dan mendengar keterangan-keterangan tentang obyek kunjungan, tulisan harus dperkaya dengn kepustakaan, karena apa yang ditulis pasti memunyai rentetan satu sama lain.


0 komentar: